Add Your Heading Text Here

Newsletter

Harga Emas Dunia Menanjak di 2025: Apakah Ini Waktu yang Tepat untuk Masuk?

Picture of Tamrin

Tamrin

CEO Berita Kripto Terpercaya

Kenaikan harga emas sejak awal tahun menimbulkan pertanyaan penting di kalangan investor: apakah tren ini akan berlanjut, dan apakah sekarang saatnya membeli?

Harga emas kembali menjadi sorotan pada kuartal kedua 2025 setelah mengalami kenaikan stabil sejak Januari. Banyak analis mencatat bahwa emas telah bergerak menuju level psikologis baru, didorong oleh ketidakpastian ekonomi global, gejolak geopolitik, dan suku bunga yang mulai melandai.

Fenomena ini mengingatkan kita pada masa pandemi, ketika emas menjadi pelarian aman bagi banyak investor. Bedanya, kali ini pemicunya lebih tersebar: konflik politik yang belum mereda di beberapa kawasan, tren dedolarisasi, dan semakin banyaknya bank sentral negara berkembang yang menambah cadangan emas mereka.

Secara historis, emas selalu dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakpastian. Namun di era sekarang, fungsinya tidak sekadar “tempat berlindung”—tetapi juga bagian dari strategi diversifikasi aset jangka panjang. Bagi investor institusional, emas kembali menjadi instrumen strategis, terutama karena volatilitas pasar saham dan kripto yang belum sepenuhnya stabil.

Di sisi teknikal, beberapa analis memperkirakan harga emas bisa menembus $2.400 per troy ounce jika tren permintaan terus meningkat. Data dari World Gold Council menunjukkan bahwa pembelian oleh bank sentral mencapai level tertinggi dalam 11 tahun terakhir, dengan Tiongkok dan India sebagai kontributor utama.

Pertanyaannya sekarang: apakah ini saat yang tepat untuk masuk?

Jawabannya tentu bergantung pada profil risiko dan tujuan investasi masing-masing. Tapi satu hal yang pasti, tren pembelian besar-besaran oleh institusi dan negara biasanya bukan tanda main-main. Jika mereka menumpuk emas saat harga masih naik perlahan, bisa jadi mereka melihat potensi lonjakan yang lebih besar di masa depan.

Bagi investor ritel, penting untuk tidak tergoda membeli hanya karena FOMO. Lakukan pendekatan bertahap, misalnya lewat program cicilan emas atau beli berkala (DCA), daripada menaruh seluruh modal sekaligus. Selain itu, pertimbangkan juga bentuk kepemilikannya: fisik, digital, atau melalui ETF emas.

Akhirnya, emas kembali menjadi bintang dalam portofolio banyak orang. Bukan karena hype, tapi karena daya tahannya yang teruji waktu. Di tengah dunia yang makin tidak pasti, emas kembali menunjukkan fungsinya sebagai simbol stabilitas. Dan mungkin, juga sebagai sinyal bahwa dunia sedang berubah arah.

Share Article